HABIBIE: Kecil tapi Otak Semua #3

Habibie

Sekarang lagi suka baca tentang biografi Habibie. Menurutku sosok muslim sejati yang prestatif dan patut dijadikan role model di era modern ini,… ya beliau! Beliau tidak banyak mengumbar dalil atau sibuk berdebat tentang Islam yang teoritis. Dari kisah hidup beliau saya jadi mendapatkan figur yang bisa dicontoh tentang bagaimana menjadi seorang muslim yang baik. Yaitu, tidak banyak bicara tapi banyak berkarya, bekerja, menuntut ilmu dan memberikan kontribusi nyata dan positif bagi umat manusia, di bidang yang kita tekuni.

What can we contribute? Bukan apa yang bisa kita buat ribut…

Bung Karno pernah bertemu dengan Pak Habibie saat ia masih mahasiswa, lho… Saat itu Presiden Soekarno sedang mengadakan kunjungan ke Jerman, dan Habibie beserta teman-temannya sesama mahasiswa Indonesia mendengarkan pidatonya. Bung Karno lalu memegang kepala Habibie dan teman-temannya, memberikan semangat dan berkata, “Kamu adalah harapan masa depan Indonesia.” Sehingga Habibie merasa ada kontak pribadi dengan Bung Karno, dan tentu menambah semangatnya belajar, mengembangkan diri, dan memberikan sumbangsih bagi bangsanya.

Habibie mengenang Bung Karno sebagai insiator agar para pelajar SMA berbondong-bondong disekolahkan ke luar negeri. Saat itu tidak ada UI dan ITB, Bung Karno memandang pentingnya penguasaan teknologi yang berwawasan nasional. Dan Habibie adalah rombongan kedua di antara ratusan pelajar yang secara khusus dikirim ke berbagai negara.

Habibie adalah orang yang berkecimpung dalam ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus orang yang percaya pada agama. Ia mempelajari agama hanya untuk diri sendiri, untuk ketenangan pribadi, bukan untuk berdakwah.

Dalam buku ini juga terungkap satu prinsip Habibie yang juga sesuai dengan prinsipku. Saat mahasiswa ia diajak kawannya untuk terlibat dalam ormas politik. Tapi Habibie kukuh pada pendiriannya sebagai mahasiswa yang tidak ingin terlibat politik. Dan di kemudian hari ormas itu menjadi organisasi terlarang di Indonesia.

Habibie orang yang suka menolong siapa saja, baik itu kawan maupun orang yang pernah menjadi lawan politiknya. Ia selalu tidak tenteram jika masih ada orang yang susah padahal ia pernah menghabiskan hidup bersama-sama mereka, baik sahabat maupun mantan lawan poltiknya.

Salah satu ciri orang besar, adalah tidak memperdulikan beredarnya berita-berita negatif di media yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Bila ditanggapi satu-satu hanya akan membuang energi dan kontraproduktif. Ia baru bereaksi cepat dan keras jika berita ‘miring’ itu sudah dianggapnya keterlaluan.

Dalam buku ini kita bisa tahu pendapat dan pikiran-pikiran Habibie mengenai berbagai topik, tentang musyawarah dan voting, hubungan Pancasila dengan orang Batak, toleransi dalam Islam dan lain-lain. Harus baca sendiri deh buku ini agar tahu lengkapnya…!

Leave a comment