Susi Susanti – Love All: Prestasi Sejati adalah Buah Kerja Keras

Susi Susanti

Film yang mengesankan!

Selalu suka nonton film yang berasal dari biografi….

Kemarin saya baru nonton film “Susi Susanti – Love All”. Dalam film ini kita bisa tahu proses yang menggembleng Susi Susanti sehingga dia bisa mencapai prestasi yang gemilang dan mengharumkan nama Indonesia di dunia. Salut buat Daniel Mananta yang memiliki ide untuk membuat film bermutu. Film yang baik dan lokal punya memang terkadang tidak laris di pasar. Tapi sebagai pemburu film-film bermutu, justru film yang tidak populer dan cepat turun tayang seperti inilah… yang saya buru.

Untuk bisa mencapai prestasi yang mendunia, butuh proses yang panjang dan tidak instan. Susi Susanti berasal dari kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Awal film ini menceritakan, bahwa Susi awalnya diarahkan menjadi balerina. Namun, karena sebuah insiden… bakat bulu tangkisnya malah ditemukan oleh klub bulu tangkis yang dibina Rudy Hartono.

Ia kemudian diantar oleh ayahnya ke Jakarta dan tinggal di asrama atlet sejak SMP. Saat itu, perlakuan diskriminatif masih sering diterima etnis Tionghoa.

Sebenernya, aku simpati melihat mental mereka… yang tetap kuat, walau sering mendapat perlakuan yang tidak layak.

Atlet-atlet kecil itu dididik untuk disiplin bangun pagi buta. Awalnya, Susi belum terbiasa… dan sering ketinggalan bangun pagi. Ia pernah hampir menyerah dan ingin kembali ke kampung halaman. Ayahnya yang mantan atlet bulu tangkis, selalu menguatkannya dengan jokes-jokes sederhana.

Singkat cerita Susi berhasil memenangkan banyak turnamen. Sebenarnya ia masih memiliki target perolehan medali di Asean Games. Namun, karena kodratnya sebagai wanita yang harus menikah dan punya anak, ia pun melepasnya.

Kesan saya: di film ini kita bisa menyaksikan orang yang benar-benar berprestasi dengan melalui proses yang panjang, penuh kerja keras, disiplin dan ketelatenan.

Inilah gambaran jati diri manusia Indonesia yang memiliki mental dan kepribadian yang kuat.

Dunia olahraga adalah dunia yang sportif.

Leave a comment