THE BIG YEAR: Birding Craze

Film ini mengingatkanku pada game Snapshot Adventures: Secret of Bird Island, yang tempo dulu pernah kumainkan. Sehingga aku memutuskan menontonnya. Aku suka mengenali aneka ragam burung.

Tema film ini sangat menarik dan spesifik, yakni tentang kompetisi bird-seeing yang disebut dengan istilah “birding“. Kompetisi tersebut bergelar “The Big Year“. Jadi, selama setahun pecinta burung akan bersaing untuk menjadi orang yang paling banyak melihat varian burung di berbagai pelosok negeri.

Ada tiga pemeran utama dalam film ini, yang bersaing dalam kompetisi tersebut. Kenny Bostick yang telah memenangkan kompetisi ini tahun sebelumnya dan berkali-kali gagal membina rumah tangga karena obsesinya pada kegiatan ini. Brad Harris pemuda umur 36 tahun yang belum mencapai keberhasilan dalam pendidikan, karir dan pernikahan. Ia ingin sukses dalam kompetisi ini sebagai pembuktian diri. Stu Preissler, seorang eksekutif senior sebuah perusahaan yang akan pensiun. Ia berusaha lepas dari bayang-bayang karirnya yang sukses dan mulai menekuni hobi baru di masa pensiunnya, yakni birding.

Istri Bostick saat ini ingin Bostick fokus pada kehidupan rumah tangga, dan mulai merencanakan untuk memiliki keturunan dengan Bostick. Sayang Bostick terlalu ambisius mengejar obsesinya untuk menjadi pemenang kompetisi ini lagi, tahun ini. Sementara di akhir kisah Brad telah bertemu wanita impiannya, walau ia hanya menang di peringkat kedua setelah Bostick. Sementara Stu menikmati masa pensiunnya dengan keluarga yang harmonis, sambil bermain-main dengan cucunya, meski ia hanya mendapat peringkat keempat.

Dalam film ini, aku menikmati betul pemandangan keanekaragaman hayati spesies burung yang ditampilkan. Film ini digarap serius, meski dengan tema yang kurang umum. Hobi mengamati keanekaragaman burung?? *Baru dengar kali ini!* Kupikir hanya seorang dengan latar pendidikan khusus seperti ornithologist (ahli burung), yang mampu mengenali berbagai jenis burung dengan spesifik. Bahkan mampu mengenalinya hanya dari suara yang dikeluarkan burung-burung tersebut, yang ternyata berbeda-beda.

Ternyata orang Amerika, dengan segala kemajuan dan modernitas yang telah diraihnya, tidak melupakan cinta terhadap alam dan keanekaragaman hayati. Sampai tercipta kegiatan kompetisi unik tersebut. Wah, apalagi kalau mereka tinggal di negeri tropis dengan hutan yang masih luas dan belum terjamah ini, ya? Pastinya lebih banyak ragam burung yang bisa mereka amati!

Burungnya cantik-cantik, dan aku paling suka saat diperlihatkan bald eagle yang sedang kawin. Cantik sekali prosesinya, pejantan dan betina menautkan cakar mereka, dan terbang merendah. Hanya di saat-saat terakhir, menjelang jatuh ke tanah, baru mereka melepaskan diri. Seketika itu, Stu dan Kenny jadi ingat dan rindu dengan istri mereka masing-masing.

Kompetisi birding ini, uniknya, tidak memerlukan bukti berupa foto terhadap burung-burung yang telah mereka saksikan. Penilaian hanya berdasarkan kepercayaan masing-masing, “honor system“. Tapi mereka benar-benar pecinta burung sejati, yang tidak merasakan butuh melakukan kecurangan hanya demi memenangkan kompetisi itu. Karena kegiatan tersebut murni berdasar pada hobi dan kecintaan.

Lucunya lagi, orang-orang yang mengikuti kompetisi ini bahkan mulanya tidak saling mengakui kalau sedang berusaha memenangkan “The Big Year“. Padahal mereka senantiasa bertemu dalam setiap kegiatan birding di berbagai spot. Mereka merahasiakannya satu sama lain, agar tidak memiliki pesaing kuat dalam kegiatan itu.

Film ini cocok disaksikan pecinta alam dan penggemar film dokumenter tentang keanekaragaman fauna.